Kodim 1003 HSS

Loading

Sejarah Kodim 1003 HSS

Kodim 1003/Hulu Sungai Selatan dibentuk pada 15 Februari 1952 sebagai wujud penguatan keamanan di kawasan pegunungan dan lembah Sungai Amandit yang rawan gangguan sisa pasukan kolonial dan kelompok kriminal bersenjata. Markas awalnya menempati bangunan bekas kantor pemerintahan Hindia Belanda di Kandangan, dengan satu batalyon infanteri ringan dan peleton zeni yang bertugas membuka kembali akses jalan desa tertutup. Pada tahun-tahun awal, para prajurit rutin menggelar patroli menyusuri aliran sungai dan memetakan jalur pengangkutan kayu olahan, menjaga agar perdagangan hasil hutan tetap aman dan lancar.

Memasuki dekade 1960-an, Kodim 1003 diberi tugas tambahan dalam operasi “Bakti Desa” untuk membantu program pemerintahan membangun sekolah dan posyandu keliling. Unit zeni Kodim membangun jembatan gantung di atas Sungai Amandit dan memperbaiki jalan penghubung antara Desa Paminggir dan Desa Angkinang, sehingga distribusi beras dan cengkih bebas hambatan. Ketika Konfrontasi Indonesia–Malaysia berlangsung, meski wilayah Hulu Sungai Selatan jauh dari garis depan, Kodim 1003 menyiapkan detasemen patroli sungai untuk mencegah penyelundupan senjata lewat jalur air.

Era Orde Baru membawa modernisasi sarana latihan dan fasilitas markas. Pada 1978 markas dipindah ke kompleks militer baru di Kecamatan Daha Selatan, dilengkapi lapangan tembak, aula serbaguna, dan gudang peralatan konstruksi. Klinik Pratama Kodim 1003 berdiri pada tahun yang sama, menyediakan layanan kesehatan dasar bagi prajurit dan masyarakat sekitar—terutama pada musim hujan ketika angka demam berdarah meningkat. Dalam banjir besar 1985, tim zeni dan medis Kodim bergotong-royong membuka akses jalan lumpur dan mendirikan posko evakuasi bagi ribuan warga terdampak.

Reformasi militer pasca-1998 memacu adaptasi doktrin humanis dan teknologi baru. Sistem intelijen teritorial kini memanfaatkan data desa untuk memetakan potensi sengketa lahan dan mengadakan mediasi sebelum konflik membesar. Pada awal 2000-an, Kodim 1003 menguji coba drone pengintai untuk patroli malam di dataran tinggi Kandangan, meningkatkan kecepatan deteksi kebakaran hutan dan kerawanan keamanan. Klinik Kodim juga mengadopsi telemedicine, menghubungkan dokter lapangan di pos terpencil dengan spesialis di RS TNI AD di Banjarmasin.

Dalam dua dekade terakhir, fokus kemitraan sipil-militer “HSS Sehat dan Tangguh” memperkuat peran Kodim 1003 di bidang pertanian terpadu, konservasi hutan kayu putih, dan pelatihan mitigasi longsor. Prajurit terlibat langsung mendampingi petani menanam padi organik di lereng bukit, sekaligus membina koperasi hasil hutan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat. Semangat “Bersama Rakyat Menjaga Lembah” terus dijaga: meski tantangan keamanan kini meluas ke isu siber dan perubahan iklim, Kodim 1003/Hulu Sungai Selatan tetap siap beradaptasi, melindungi kedaulatan wilayah, dan mendorong kesejahteraan masyarakat ke depan.